Salah satu sifat manusia adalah tidak fokus dengan apa yang sudah dimiliki, tapi justru memfokuskan diri dengan apa yang tidak dimiliki. Kecenderungan seperti inilah yang akhirnya dimanfaatkan iblis untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Apa susahnya menolak satu jenis buah, jika disekelilingnya tersedia ribuan jenis buah? Namun toh akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa karena tak kuasa menahan keinginan hatinya untuk mendapatkan apa yang tidak dimiliki.
Kita sering mendengar ungkapan yang berkata rumput di halaman tetangga kelihatan lebih hijau dibandingkan dengan rumput di halaman rumah kita. Hal ini mengindikasikan bahwa sesuatu yang tidak kita miliki selalu kelihatan lebih menarik dari yang kita miliki. Beberapa waktu yang lalu kaki saya terkilir cukup parah, sehingga praktis selama seminggu saya hanya berada di rumah terus. Saya merasa bosan, dan ingin sekali pergi ke luar kota atau kemana angin membawa. Sebaliknya, jika saya pelayanan berhari-hari di luar kota, saya begitu merindukan rumah. Itulah manusia! Tidak puas dengan apa yang dimiliki, tapi selalu menginginkan apa yang tidak dimiliki.
Saya rasa kecenderungan manusia yang seperti itu membuat banyak orang melakukan perselingkuhan. Bahkan memiliki isteri yang sangat cantik, pintar, dan sempurna sekalipun tidak bisa jadi jaminan bahwa pasangannya tidak mungkin selingkuh. Nyatanya banyak terjadi perselingkuhan yang melibatkan seorang wanita yang kalau dilihat dari sisi manapun jelas kalah dari isterinya. Itulah manusia! Dikasih barbeque, malah pilih gado-gado.
Ingat, iblis tahu kecenderungan kita yang seperti ini. Itu sebabnya, salah satu cara untuk mengalahkan siasat iblis ini adalah dengan mengucap syukur dengan apa yang kita miliki. Saat kita bisa bersyukur dengan apa yang ada pada kita, keinginan untuk mendapatkan apa yang tidak kita miliki akan berkurang atau bahkan hilang dengan sendirinya. Jadikan ucapan syukur sebagai gaya hidup.
Fokuslah dengan apa yang kita miliki, bukan apa yang kita ingini
sumber : Spirit Motivator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar